Mairil, Tradisi Seks-sejenis di Pesantren

Judul : Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren

Penulis : Syarifuddin

Penerbit : P_Idea, Jogjakarta

Cetakan 1 : 2005

Tebal : viii + 254

Igama – Selama ini dunia pesantren dikenal sangat lekat dengan nuansa agama. Setiap pagi, siang, sore hingga malam hari kegiatan-kegiatan yang diajarkan di pesantren selalu berkaitan dengan (pendalaman) agama. Ngaji, tadarus, shalat berjamaah adalah beberapa kegiatan rutin di dalamnya.

Namun, siapa yang mengira di balik kentalnya nuansa agama yang ada di pesantren ternyata menyimpan cerita-cerita miris yang sangat bertentangan dengan (doktrin) agama? Buku dengan judul Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren yang ditulis oleh Syarifuddin ini mengungkap secara transparan perilaku-perilaku menyimpang di dunia pesantren, terutama yang berkaitan dengan penyimpangan seksual santri.

Ibarat lokalisasi, pesantren sering dijadikan tempat untuk menyalurkan hasrat libido santri pada santri lain. Bedanya, kalau di lokalisasi berlaku hukum pasar, yaitu terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Di pesantren kegiatan itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan umumnya dilakukan di tengah malam ketika “korban” sedang tertidur lelap.

Yang lebih mencengangkan, praktik seperti ini dilakukan antarsesama jenis kelamin (laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan). Seks antarsesama jenis kelamin inilah yang menjadi titik tekan buku ini. Di pesantren budaya ini bukanlah hal yang tabu, bahkan sudah mentradisi secara turun-temurun hingga kini. Sehingga sukar menghilangkan budaya itu karena sang pelaku dalam menjalankan aksinya sangat rapi, di luar pengetahuan orang lain.

Jangankan orang lain, kadang yang menjadi korban sendiri tidak menyadari kalau dirinya pernah dijadikan pelampiasan nafsu seks orang lain. Biasanya korban baru menyadari kalau dirinya telah menjadi pelampiasan seksual orang lain ketika bangun tidur. Karena hubungan seks ala pesantren bukan didasarkan suka sama suka tetapi secara sembunyi-sembunyi, ketika korban sudah terlelap.

Budaya itu kemudian dikenal dengan istilah nyempet dan mairil. Menurut penulis, nyempet merupakan jenis atau aktivitas pelampiasan seksual dengan kelamin sejenis yang dilakukan seseorang ketika hasrat seksualnya sedang memuncak, sedangkan mairil merupakan perilaku kasih sayang kepada seseorang yang sejenis (hlm. 25).

Perilaku nyempet terjadi secara insidental dan sesaat, sedangkan mairil relatif stabil dan intensitasnya panjang. Namun dalam banyak hal antara nyempet dan mairil mengandung konotasi negatif, yaitu sama-sama terlibat dalam hubungan seksual satu jenis kelamin.

Kondisi sosiologis dunia pesantren dengan pembinaan moral dan akhlak secara otomatis interaksi antara santri putra dan putri begitu ketat. Keseharian santri dalam komunitas sejenis, mulai bangun tidur, belajar, hingga tidur kembali. Santri bisa bertemu dengan orang lain jenis ketika sedang mendapat tamu. Itu pun jika masih ada hubungan keluarga.

Praktis, ketika ada di pesantren –terutama pesantren salaf (tradisional)– tidak ada kesempatan untuk bertemu dan bertutur sapa dengan santri beda kelamin.

Di samping tempat asrama putra dan putri berbeda, hukuman yang harus dijalankan begitu berat, bisa-bisa dikeluarkan dari pesantren, jika ada santri putra dan putri ketahuan bersama. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan perilaku nyempet di kalangan santri di pesantren begitu marak (hlm. 31).

Perilaku nyempet dan mairil biasnya dilakukan oleh santri tua (senior), tidak jarang pula para pengurus atau guru muda yang belum menikah. Dari hasil penelitian penulis, kegiatan nyempet hanya terjadi ketika masih menetap di pesantren tetapi ketika sudah lulus dari pesantren budaya seperti itu ditinggalkan.

Terbukti, kehidupan mereka normal dan tidak ditemukan kasus mereka menjadi homo atau lesbi. Mereka semua berkeluarga dan mempunyai anak. Karena orang yang melakukan itu hanya iseng bukan tergolong homoseksual (bagi kaum laki-laki) atau lesbian (bagi kaum wanita). Mereka melakukan penyimpangan seks itu sekadar menyalurkan libido seksualnya yang memuncak.

Umumnya yang menjadi korban nyempet dan mairil adalah santri yang memiliki wajah ganteng, tampan, imut, dan baby face. Hampir pasti santri (baru) yang memiliki wajah baby face selalu menjadi incaran dan rebutan santri-santri senior. Bahkan tidak jarang antara santri yang satu dan santri yang lain terlibat saling jotos, adu mulut, bertengkar (konflik) untuk mendapatkannya.

Di pesantren berlaku hukum tidak tertulis yang harus dijalankan bagi orang yang memiliki mairil. Misalnya jika si A sudah menjadi mairil orang, maka si mairil tersebut akan dimanja, diperhatikan, diberi uang jajan, uang makan, dicucikan pakainnya, dan sebagainya; layaknya sepasang kekasih (pacaran). Jika si mairil dekat dengan orang lain pasti orang yang merasa memiliki si mairil tersebut akan cemburu berat.

Kelebihan buku ini adalah penulis mampu menceritakan pelaku nyempet dan mairil dalam suasana santai, kocak, tetapi serius. Gaya penulisanya bertutur hampir menyerupai novel. Misalnya ketika penulis menceritakan tentang santri bernama Subadar yang akan nyempet santri lain.

Di beranda joglo masjid tanpa penerangan lampu, Subadar sambil berpura-pura tidur, terus merangsek mendekati santri yang masih kecil yang beberapa hari terakhir menjadi incarannya. “Harus bisa,” gumam Subadar dalam hati.

Namun naas nasibnya kali ini, baru saja mulai angkat sarung korban, tiba-tiba lampu beranda joglo dinyalakan petugas piket yang seketika itu membuat Subadar terkejut bukan kepalang…

Penulis buku ini tentu paham betul tentang budaya nyempet dan mairil yang ada di pesantren. Karena dia juga pernah mengenyam pendidikan di pesantren Wonorejo dan Jombang, Jawa Timur.

Boleh dikatakan buku ini adalah hasil temuannya langsung saat dia hidup di dunia pesantren selama kurang lebih enam tahun lamanya. Membaca buku ini kita akan terkejut dan mengernyitkan dahi, “Ah yang bener aja.”

Meski peristiwa yang diceritakan dalam buku ini lebih mengandalkan inprovisasi penulis, pembaca bisa melacak sendiri bahwa peristiwa seperti ini dalam dunia pesantren, terutama saat malam menjelang, benar adanya. Atau boleh jadi mereka yang pernah dibesarkan di pesantren akan tersenyum kecut atau mengakui dan menyangkal peristiwa kebenaran cerita ini. (Ditulis oleh Zamaahsari A. Ramzah, mahasiswa FISIPOL, Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

78 responses to this post.

  1. kocak dah

    Balas

  2. Posted by Bonsai on Juni 28, 2012 at 3:06 am

    Ooooh githu thoo dipesantren itu? ta kirain hanya kursus bikin bom doang, ternyata ada juga hiburan khusus kalo malam ya? inspiratornya sapa iya?

    Balas

  3. Posted by Anonim on Agustus 17, 2012 at 3:54 pm

    buat penulis yang ter… (puji aja diri sendiri dasar orang bodoh) kau menulis untuk apa? apa yang kau pikirkan? kau ingin tidak ada lagi orang tua yang menyekolahkan anaknya di pesantren karena tidak mau anaknya jadi suka sama sejenis, hah kau baca tidak komentar ini, yah terserah kamu lah orang …
    http://www.palingmalesdebatsamaorangbodoh.death

    Balas

  4. Posted by Bambang S on September 6, 2012 at 3:47 am

    ada titipan titipan ya dari “tetangga” ?

    Balas

  5. Ngapusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii weeeeekkkkkkkkkkkkk…

    Balas

  6. Kalo di gereja lebih parah tuuh.. cari aja di youtube, ada pastor di amerika selatan yang lagi diemut..

    Balas

    • Posted by Anonim on September 19, 2012 at 9:02 am

      hahahahaha di kitab injil ada perkataan yang menceritakan tentang cinta. tubuhmu bagaikan pohon korma dan buah dadamu bagaikan gugusan-gugusannya, aku ingin memanjat gugusan-gugusan itu. <—- apa itu.

      Balas

      • Posted by sepupu mas yesus on Juni 28, 2013 at 10:09 am

        kitab bokep donk, hahaha……
        kitab yg telah di ubah oleh tangan manusia dan pemikiran manusia.
        makanya isi nya hambur-adul….

  7. Posted by blami on September 24, 2012 at 4:30 am

    Ini orang pasti agak sinting, ngapain ngurusin orang dipesantren . Eee …… Dul orang dipesantren tu terprogram jelas kapan bangun, kapan Sholat, Kapan Ngaji, Kapan makan, kapan belajar.
    Ooooo….. ini jangan – jangan pengalaman pribadi / pola tingkah lakunya si penulis dituangkan disini hanya tempat dan judulnya yg diganti , kalau dipesantren yakin jelas dan pasti tidak ada !!!.
    tapi tidak tahu kalau digereja tempat para suster dan pastur kan mereka tidak boleh menikah jaaaadddiiiii ??!!!
    nyari yg gratisan
    He he he kayaknya komentarku benar ni !!!! pastinya !!!!

    Balas

    • Posted by sepupu mas yesus on Juni 28, 2013 at 10:15 am

      sudah pasti komentar anda 100% kebenarannya….
      liat aja di kitab injil yg mengajarkan utk ngen**t …
      jelas bnget klu fastur n susternya memainkan, menggesek2 dan lalu memasukan kelaminnya

      Balas

    • Posted by Abu Syifa on November 1, 2013 at 12:26 am

      Siapa bilang penulis agak sinting,klw agak sinting mah masih banyak waras nya bro jd penulis ini agak waras alias lebih dominan sinting nya gitu lho broooooo hahahah……..

      Balas

    • Posted by Anonim on Desember 3, 2013 at 12:57 am

      kayaknya kisah dipesantren ad benernya…. buktinya berita di tv banyak santri yang dicabuli. maklum pakaianya terlalu tertutup. baru kelihatan kukunya udah horni.

      Balas

    • Posted by . on April 5, 2019 at 6:27 am

      Faktanya kejadian itu nyata ada adanya di berbagai pesantren,terutama salaf 😊
      Bukan salah pesantrennya atau ajarannya,tapi murni individunya.

      Balas

  8. Posted by konco on September 24, 2012 at 2:59 pm

    oh ternyata gak salah kalo teroris ashari yg waktu itu , diduga suka hubungan sesama jenis, ternyata memang sdh tradisi pesantren…..
    Terima kasih penulis sdh memberikan pencerahan… banyak pemburitnya…

    Balas

    • Posted by blami on September 28, 2012 at 6:38 am

      Gak salah tu …..
      bukannya tempatnya maksiat dan zina tu di gereja ya.
      dan itu bukan rahasia lagi .
      permainan antara pastur dan susternya
      siang banyak orang pelayanan sama tuhannya yg semi bugil
      lha …. malamnya baru melakukan pelayan dengan pastur.
      sekalian menyalurkan hasratnya , sudah tidak kuat !!!!!!!!!.
      enaaaak khaaan, jadi pastur dan suster
      digereja banyak uang datang, kenikmatan didapat dengan cuma – cuma.
      apa bedanya sama pelacur ya ??? ……….
      lumayanlah dimata manusia yg pernting kan suci.
      suci apanya ??…..
      lubang yg dibelakangnya aja kadang dipakai juga tu sama pasturnya …..

      Balas

  9. Posted by Rudi Salam Sinulingga on Oktober 24, 2012 at 3:06 am

    survei membuktikan di lapangan

    Balas

  10. Posted by ekky on November 15, 2012 at 1:56 pm

    sudahlah, jangan mengelak lagi, ini memang sudah budaya di pesantren, dan memang kenyataannya ada. buat orang-orang yang diatas yang mengelak, apakah anda mantan lulusan pondok pesantern dan mencoba mengelak budaya yang ada. jangan memandang informasi ini hanya masalah homoseksualitas tapi lihat kembali ke budaya yang ada. itu yang ngerasa yakin komentarnya benar, apa pernah di pondok pesantren. orang membuat buku g seenaknya aj loh, perlu ada fakta-fakta yang ada. jangan mikir negatif aj sama orang kristen, g perlu mengelak karena memang setiap agama itu ada isu sendiri terkait homoseksualitas maupun seksualitas.

    Balas

  11. Dasar pengecetcut smua… org buka kebenaran koq malah dihujat. Bawa2 agama org lain yg ga tau persoalan lagi. Maumu semua dosa, kebejatan n amoral itu disembunyikan di bwh kasur2 para santri agar kalo mrk lagi pada dakwah keliatan spt org suci gitu? Berarti Anda smua adlh pendukung kemunafikan. Munafik=bohong=dusta!!!! Allah mana yang ngajarin umatnya jadi org munafik???????

    Balas

  12. Posted by Anonim on November 25, 2012 at 4:06 am

    untung aja gw ndak sempat nyantri, kalau gak guw bisa di mairil juga tuch hehheheheeheh

    Balas

  13. Posted by Anonim on November 29, 2012 at 8:22 am

    Mengada ada yg tak pernah ada terjadi,

    Balas

  14. Sok suci nih ye. Begitulah kalo “kuburan dilabur putih di dalamnya penuh berisi tulang-belulang”.

    Balas

  15. @Anonymous: Maaf, gw lbh percaya penulis buku ini drpd Anda. Why? Because si penulis pasti dah cross-check terlbh dahulu seblm menulis. Kalo dia ga pny bukti & fakta, mk dia bisa digugat sebgi org yg menyebarkan kebohongan & fitnah. Apa dia ga takut digugat para santri yg jumlahnya sekian juta di negeri ini? Dia berani krn benar!! Gitu aja koq repot sih. Bung…bung… cerdas dikit napa sih? Jgn terlalu fanatik, belajarlah jujur mengakui suatu kebenaran, sekalipun kebenaran itu terkadang menyakitkan…..!!!

    Balas

    • Posted by dodot on Januari 5, 2013 at 5:06 pm

      betul bang, saya yakin kok penulis ini membuat artikel berdasarkan berita-berita lokal…
      yaa mungkin kenyataan memang sulit di terima saudara2

      Balas

  16. Posted by mantan santri on Februari 28, 2013 at 4:16 am

    gw g stj bgt m rank2 y m.br pnilaian ngtieve ttng pesantren.gini2 gw jg mantn sntr.tp g ada tuh y bgt d pndk gw. . .

    Balas

  17. Posted by ichwan on April 3, 2013 at 4:35 pm

    gak separah itu kali…

    Balas

  18. Sesungguhnya setelah para santri lulus mereka tetap homoseksual, tetapi karena Islam menghukum mati kaum homo maka mereka terpaksa kawin dengan wanita yg mengenakan burkha atau bercadar. Dengan ketertutupan ini maka secara psikologis santri homo tetap dapat menyalurkan libidonya bahkan menghasilkan keturunan. Untuk yg tidak bisa menikah ada jalan lain mencapai surga, yakni menjadi pengantin teroris dengan menerapkan ilmu perakitan bom yg diajarkan di pesantren.

    Balas

  19. gila ne penulis loe pasti bukan dr agama islam……loe pasti keturunan yahudi

    Balas

  20. Posted by sepupu mas yesus on Juni 28, 2013 at 10:23 am

    blog ne punya org kafir….
    liat ja semua isi blog ne psti merendahkan islam

    Balas

  21. heheeee dasaaarr.. agamanya yg di prmasalahkn malaaahh agma lain yg di jelek2 kn,itukh ajaran agama kalian yg sbnarnya , itukh yg di sebut Agama yg paling mulia menjelek2kan agama orng lain ktika mmbaca ssuatu yg mmbuat hati dn pikran mnjadi kacau. kmudian tdk terima, itukh kalian yg sbnaarrnya..mkanya kalu kalian orng berpendidikn, orng ber attidude baik gak usah ngegubris orng yg mmbuat crita kyaak giniii gk ush terpancing.. yang ada cuma buang2 energi doank.. kasiaaan kalian malah nambah dosa diri sendiri..
    mbookk marii Qt brpikiran yg positif aja, yg dingin2 aja..
    bgtu bnyk comment yg gak enak trhadap agamaku, berbagai kata yg tdk pantas utk d sebutkn bhkan smpai di maki2 toh aQ gk ngegubris perkataan mreka . aQ malah bilang trimakasih.. emosi ya iy aQ emosi,kcewa ada ,sedih,maraahh, semuanya bercampur mnjdi satu cuman apa boleh bwt kalu kita bls dgn ke Egoan kita yg ada malah jd tambah besar msalahnya gak kn slesai2 gk da ujungnya.. prcuma gak ada untungnya.. untungnya malah nambah dosa diri sendiri
    so mari lh Qt liat kedepan, sling brgandengan tgn, mengikat Tali persaudaraan,, itukn jd enaak.. Qt semua sama kok nyari keselamatan nyari Surga jg kn..
    cuma cara qt aja yg berbeda2..so enjoy u’r life n byk brdoa smbil bkerja jg,,
    gak usa ngegubris ato kepancing trhadap orng2 yg gk jelas yg mw jelek2kin agama kita.. okay kita smua bersaudara.. satu di di dalam Tuhan. GBU all. 🙂 🙂

    Balas

    • @saudara Alex : kesabaran akan membuahkan sesuatu yang manis kelak……

      Balas

    • Posted by Yesus Tuhan bugil tukang ngewek on Agustus 24, 2017 at 10:30 am

      Kristen anjing agama cabul Tuhannya aja bugil ga’pake’ baju .pake’ pake’pake’ GBU ALL LAGI najis Jing sana Lo pergi coli dgan Mak Lo… trus muncratin tu mani Lo ke hidungnya.hahahahahah dasar kaum penghianat anjing Kristen jwancioookkkk sekali lagi ga’usah pake’pake’GBU all segala di sini bukan negara Kristen paham Lo…

      Balas

    • Posted by Yesus Tuhan bugil on Desember 12, 2017 at 12:21 am

      Kristen anjing agama cabul Tuhannya aja bugil ga’pake’ baju .pake’ pake’pake’ GBU ALL LAGI najis Jing sana Lo pergi coli dgan Mak Lo… trus muncratin tu mani Lo ke hidungnya.hahahahahah dasar kaum penghianat anjing Kristen jwancioookkkk sekali lagi ga’usah pake’pake’GBU all segala di sini bukan negara Kristen paham Lo…

      Balas

  22. Posted by sebastian on Agustus 10, 2013 at 10:25 pm

    Mengggeneralisasikan segelentir oknum menjadi tradisi budaya-khas kepicikan hiperbolik. Apa kabar perilaku seks pendeta & kesusteran ya?..naif

    Balas

  23. Posted by a.saputra al.jihad on Agustus 12, 2013 at 5:10 pm

    Bagi penulis?anda semoga d beri hidayah dan kembali k jalan yg benar!jikalau yg anda tulis benar:-) /itu haya oknum dan blm memahami agama yg benar,dan tolong anda pikirkan dan renungkan,?dgn diri anda sendiri

    Balas

  24. Posted by dhani on September 10, 2013 at 5:23 am

    bagi yg gak percaya hubungan sejenis di pesantren itu…. brarti emang gak pernah mampir ke pojokx pesantren.

    Balas

  25. Posted by Anonim on September 30, 2013 at 4:31 am

    Masak di pesantren kok di buat mesu kayak orang2 dari kaum ludt kita kan jamanya nb muhamadbukan meniru kaum yang tidak baik pengen bumi ini di balek seperti buminya kaum ludt za.

    Balas

  26. Posted by cecep on Oktober 18, 2013 at 3:53 pm

    gk usah dgubris cerita ini, mgkin ada pihak trtentu yg ingin mmecah belah prsatuan beragama

    Balas

  27. Posted by erwan sinaga on Oktober 22, 2013 at 7:30 pm

    Dewasa dan bijaksanalah wahai umat beragama…apapun perbedaan agama kita tetap satu keyakinan yaitu menuju iman dan yg pasti kita semua saudara….

    Balas

  28. Posted by erwan sinaga on Oktober 22, 2013 at 7:35 pm

    Cerita ini hanya bentuk dari sebuah wujud manusia yg tak bertanggung jawab….maka kita hrus berdoa saja pada tuhan kita agar mengampuni segala dosa dosa yg telah di perbuat….amin….!!!!!

    Balas

  29. Posted by arif on Oktober 25, 2013 at 9:04 am

    true!

    aku korban digrepe2 waktu di MTs.
    dan sering.
    tapi di madrasahku kadarnya tidak separah cerita di atas, yg sampai jotos2an demi rebutan. tidak sampai sebegitunya. discreet.

    dan hal seperti ini memang biasa terjadi di asrama. bukan hanya pesantren, asrama militer, asrama agama lain jg.

    Balas

  30. Posted by Anonim on November 9, 2013 at 5:08 pm

    Waduhhhh ngeeeriii

    Balas

  31. Nie org emang sngaja mengadu d0mba antr agama nich..

    Balas

  32. Posted by Anonim on November 18, 2013 at 1:06 am

    Kawan spenulis artikel ngga usalah bikin artikel kya’ yg gtu 2an ,,,yg kya, gtu nggax ada itu cma pkiranmu ajalah yg negatif.

    Balas

  33. Posted by likan on November 28, 2013 at 3:41 pm

    Jadi inget masa indah di pesantren…
    Hehehee

    Balas

  34. Posted by Anonim on Desember 12, 2013 at 12:44 pm

    masa siiiiiich…??

    Balas

  35. Posted by toyo asolole on Desember 12, 2013 at 12:50 pm

    penulis nya mungkin pernah ngrasain ya…

    Balas

  36. Posted by Anonim on Desember 20, 2013 at 9:07 am

    Provokasi aja,,,jgn terpancing cerita si penulis,,,bersatu lebih indah.

    Balas

  37. Posted by Anonim on Desember 30, 2013 at 7:37 pm

    anjing dia kapir.. Lu jangan nyebar fitnah bego.

    Balas

  38. Jangan gitu dong. saya selaku calon imam serikat jesus di gereja katolik indonesia ini tidak terima atas perbuatan kalian yang tidak memperlihatkan rasa persatuan antar agama di indonesia kita ini. kita tahu bahwa cara memanggil tuhan, berdoa kita itu beda. jangan mengejek agama lain karena itu akan menambah dosa kalian. surga kita itu sama!!!

    Balas

    • Posted by Anonim on Februari 3, 2014 at 7:35 pm

      Betulllllll

      Balas

    • Posted by Yesus Tuhan bugil tukang ngewek on Agustus 24, 2017 at 10:35 am

      Ga’sama bodoh surga lu…tu dibawah kontol Yesus hahahaha coba’coba dalilnya di sebutin tentang caranya ngentot sbgaimna yg tertera dalam Injil…. hehehe gue seneng dengernye ……

      Balas

    • Posted by Yesus Tuhan bugil on Desember 12, 2017 at 12:11 am

      Eeehhhh ehhhh gak sama. Jancokkkkk anjing kurap Tuhan Lo tu Tuhan bugil suka coni sama seperti Lo…suka coni…trus muncratin ke hidung mamak Lo…

      Balas

  39. Posted by adhi praretyo on Januari 12, 2014 at 3:35 pm

    maaf ya frend saya beragama islam!Mohon jangan mencela salah 1 etnis tertentu bisa salah paham lo

    Balas

  40. Posted by rusmawati on Januari 12, 2014 at 6:25 pm

    bener g sich crita d atas?saya ingin anak2 saya masuk pesantren,,, jd ngeriii,,,,hixhixhix

    Balas

  41. Posted by Anonim on Januari 15, 2014 at 7:58 am

    Ng’ suka pesntren wajar, tpi menghina pesantren itu kurang hajar

    Balas

  42. Posted by Anonim on Januari 20, 2014 at 8:48 am

    Jangan mau di adu domba,ada oknum belakang semua ini….

    Balas

  43. Posted by Anonim on Januari 22, 2014 at 1:34 pm

    lu orang2 paling bodoh sedunia

    Balas

  44. jgn brfkiir eanx aneh* lcgh. . .
    qhue ranx iislam ugc lcg. .
    jgn prnah mrndah khn agma kmiie. . .

    Balas

  45. Posted by Anonim on Januari 29, 2014 at 4:01 pm

    orng yg mnulis artikel di atas adlh orng kafir,smoga allah mlaknatnya.amin

    Balas

  46. Posted by Anonim on Maret 5, 2014 at 4:16 pm

    weh lo yanx nuliz..tu cm ada d pesantren lo doanx.pesantren laen gax ada.dasar lo ngku santri malah bkin rusak santri

    Balas

  47. Jangan terus antipati dengan komentar yang ada, seharusnya anda menyelidikanya dulu benar atau tidak.

    Balas

  48. Posted by Anonim on April 22, 2014 at 12:54 am

    penulis nya bukan org muslim kalee mangkanya memojokan pesantren yang kita tau sumber ilmu agama

    Balas

  49. Posted by Sarah Agatha on Mei 29, 2014 at 3:36 pm

    Penulisnya bikin buku beginian itu mungkin dengan harapan kalo nyantriin anak di pesantren harus dipilah dan hati-hati. Setiap perbuatan pasti ada sisi buruk sisi baiknya kali~

    Balas

  50. Posted by rk on Juni 2, 2014 at 5:25 pm

    penulis bukunya tolol dan pelaku pedofil. jijik bw2 nama pesantren.

    Balas

  51. Software Spektakuler
    Penambah Saldo Rekening Bank Anda.

    Cukup Anda Install di Komputer Anda
    dan Jalankan TRIK RAHASIA nya, dalam waktu
    24 jam, Saldo Rekening Bank Anda Akan Bertambah

    Anda Penasaran dan Ingin Tahu Rahasianya??
    Buruan DOWNLOAD Softwarenya di :

    goo.gl/aa3RHT

    Terimakasih

    Balas

  52. Posted by H.Fadholi on Desember 21, 2017 at 9:51 am

    Sy tertarik buku ini. “Mairil sepenggal kisah biru fi Pesantren” tolong gimana cara mendapatkannya. Trimakasih

    Balas

Tinggalkan Balasan ke miliunerekesiangan Batalkan balasan